Sunday, December 25, 2011
Pohon Jambu dan Topeng Itu
Suatu saat,
menjenguk kota indahmu
mengingatkanku pada bintang-bintang yang dipahat malam
lampu-lampu kota yang selalu sibuk, udara yang dingin
serta rindangnya pohon jalanan yang
selalu menyuguhkan nuansa baru penuh kedamaian
Kurasa,
tiada lagi yang tersisa di sini
kecuali segaris pengalaman yang tercipta oleh kebudayaan masyarakat
dan kenangan bagaimana diri ini dibentuk
Hanya,
pohon jambu yang tak ku tahu jenisnya,
masihkah ia tumbuh dihalaman rumahmu?
sekalipun aku belum pernah melihatnya berbuah apalagi memakannya
Kau terlalu sibuk saat itu
dan kekasihmu amatlah pencemburu
Dan lagi,
sepasang topeng kayu berbentuk manusia purba
pada dinding garasi rumahmu,
masihkan ia ada di sana?
kau bilang ia mirip aku, dalam candamu
atau sesungguhnya itulah satu-satunya kejujuran
yang pernah kau katakan padaku
Tapi kau jangan takut,
aku takkan mengganggumu
aku hanya ingin merasakan kembali hangatnya
kenangan bersama sahabat-sahabatku
yang masih tertinggal di kotamu
Labels:
Puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment